Fungsi Sosial Pantun Banjar Pada masa-masa Kerajaan Banjar masih jaya-jayanya (1526-1860), pantun tidak hanya difungsikan sebagai sarana hiburan rakyat semata, tetapi juga difungsikan sebagai sarana retorika yang sangat fungsional, sehingga para tokoh pimpinan masyarakat formal dan informal harus mempelajari dan menguasainya dengan baik, yakni piawai dalam mengolah kosa-katanya dan piawai pula dalam membacanya. Tidak hanya itu, di setiap desa juga harus ada orang-orang yang secara khusus menekuni karier sebagai tukang olah dan tukang baca pantun (bahasa Banjar Pamantunan). Uji publik kemampuan atas seorang Pamantunan yang handal dilakukan langsung di depan khalayak ramai dalam ajang adu pantun atau saling bertukar pantun yang dalam bahasa Banjar disebut Baturai Pantun. Para Pamantunan tidak boleh tampil sembarangan, karena yang dipertaruhkan dalam ajang Baturai Pantun ini tidak hanya kehormatan pribadinya semata, tetapi juga kehormatan warga desa yang diwakilinya.
Jual Skripsi Lengkap dan Murah di Pasarwajo - Judul skripsi terlalu prioritas akibat judul skripsi adalah part tulisan yang duluan kali dibaca oleh orang lain, oleh sebab itu judul Sebaiknya sanggup menyuguhkan gambaran bentuk huruf kecil selain huruf pertama dibuat menggunakan huruf besar. Sedang Perlu Proposal skripsi? Hajar langsung singgah ke www.skripsiutama.blogspot.com Pada penggalan ini terdiri dari angka-angka dan nama seluruh tabel yang ada di teks laporan dan juga tabel yang lain yang dimasukkan dalam sebuah sematan. Dalam menjelaskan latar belakang ide pemeriksaan, maka diterangkan lebih dahulu tinjauan pustaka ataupun hasil observasi sebelumnya mengenai masalah yang akan diteliti dalam uraian yang mini dan mudah dipahami. Gampangnya, peneliti Sebaiknya dapat membimbing pembaca pada dalil mengapa permasalahan yang diperiksa pada observasi skripsi ini penting untuk dilakukan. Uraian tentang latar belakang permasalahan ini ditutup dengan menyatakan secara jelas urusan yang...
Cari Judul Skripsi! Itu istilah yang sering digunakan mahasiswa untuk menyatakan kegiatan mereka mencari ide penelitian untuk skripsi. Yang dicari adalah judulnya, bukan ide dan masalah untuk penelitian. Entah bagaimana salah kaprah itu sudah menjadi suatu yang nikmat dan sah hingga sekarang. Mahasiswa-mahasiswa semester 6, 7 dan 8 (serta selanjutnya) yang sudah waktunya mengambil skripsi atau mulai menyiapkan diri untuk skripsi sejak awal semester sudah mulai menggelisahkan diri dengan mencari judul skripsi. Masing-masing punya caranya sendiri. Bagi yang masih mempersiapkan diri untuk mengajukan judul saja tanpa skripsi mungkin merasa waktu berpikir masih cukup lega hingga dapat mengorek ide dari berbagai sumber. Lain halnya yang sudah tak punya matakuliah lain kecuali skripsi dan belum punya judul sama sekali, tekanan psikis lebih besar. Ini menghasilkan kegiatan yang srudak-sruduk, kadang-kadang. Kala membaca, kegiatan yang tidak biasa bagi mereka, sudah amat melelahkan dan buat str...